1.
Definisi
Persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-kenceng teratur sampai
dikeluarkannya hasil konsepsi (janin, plasenta, ketuban dan cairan ketuban)
dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
atau dengan kekuatan sendiri (Sumarah et.al, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008) persalinan
normal adalah suatu peristiwa yang berjalan dengan kekuatan sendiri (spontan
dalam bentuk belakang kepala, aterm dan hidup). Persalinan normal ini menunjukkan
bahwa power, passage dan passanger (3P) telah berjalan dan bekerjasama dengan
baik.
2. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan
Persalinan
Menurut Prawirohardjo (2005), bagaimana terjadinya
persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga menimbulkan beberapa teori
yang berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan his itu :
a.
Teori Keregangan
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini yang
mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu
sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi.
b.
Teori penurunan
progesterone
Menurunnya kadar progesterone ini terjadi kira-kira
1-2 minggu sebelum partus dimulai.
c.
Teori oksitosin
internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelejar hipofisis posterior. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat
mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi
kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya
konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai.
d.
Teori
prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur
kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan
oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu
terjadinya persalinan.
e.
Teori
hipotalamus – pituitary
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anencephafalus
sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk
hipotalamus.
3. Tanda dan Gejala
Persalinan
Menurut Yanti (2010), untuk mengetahui tanda dan gejala
persalinan kita dapat melihat dari tanda-tanda persalinan sudah dekat dan
tanda-tanda persalinan tersebut.
a. Tanda-tanda bahwa
persalinan sudah dekat
1)
Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu
merasa bahwa keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi
sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu
oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.
2)
Pollakisuria
Pada akhir bulan ke-9, hasil pemeriksaan
didapatkan epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah daripada kedudukannya
dan kepala janin sudah mulai masuk kedalam pintu atas panggul. Keadaan ini
menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering
kencing yang disebut pollakisuria.
3)
False
labor
Tiga atau empat minggu sebelum persalinan, calon
ibu diganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan
dari kontraksi braxton hicks. His pendahuluan ini bersifat nyeri yang hanya
terasa di perut bagian bawah, tidak teratur, lamanya his pendek, tidak
bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering
berkurang, tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan servik.
4)
Perubahan
servik
Pada akhir bulan ke-9, hasil pemeriksaan servik
menunjukkan bahwa servik yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak namun
menjadi lebih lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan
penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masing-masing ibu, misalnya pada
multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar
masih dalam keadaan tertutup.
5)
Energi
Spurt
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi
kira-kira 24-28 jam sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya
merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari
sebelum persalinan dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak
dari aktivitas yang dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci
perabot rumah dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga
menjelang kelahiran bayi, persalinan menjadi panjang dan sulit.
6)
Gastrointestinal
Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda
seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap
sistem pencernakan.
b. Tanda-tanda persalinan
1)
His
persalinan
Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan
dengan sifat-sifat nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut depan, makin
lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya, kalau dibawa
berjalan bertambah kuat, mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan
servik
2)
Bloody
show (lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari
kanalis servikalis keluar disertai dengan sedikit darah. Pendarahan yang
sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen
bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.
3)
Premature
Rupture of Membran
Adalah keluarnya cairan banyak dengan
sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau
selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah lakau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali.
Tapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang
selaput janin robek sebelum persalinan. Demikian persalinan diharapkan akan
mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan menurut Yanti (2010), yaitu :
a.
Power
Power adalah kekuatan
yang mendorong janin keluar.
Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi
otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament dengan kerjasama
yang baik dan sempurna.
b. Passanger
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin, yang
meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian terbawah dan posisi
janin.
c. Passage
Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas : tulang-tulang panggul, otot-otot,
jaringan-jaringan dan ligament-ligament.
d. Psikis Ibu
Dengan semakin majunya proses persalinan, menyebabkan perasaan ibu hamil
semakin cemas dan rasa cemas tersebut menyebabkan rasa nyeri semakin intens,
demikian pula sebaliknya. Sensasi nyeri yang diderita ibu bersalin tersebut
berasal dari sinyal nyeri yang timbul saat otot rahim berkontraksi dengan
tujuan untuk mendorong bayi yang ada didalam rahim keluar.
e. Penolong Persalinan
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih sekitar 76%,
artinya masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi
dengan cara tradisional yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan Asuhan Persalinan Normal harus
diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin disetiap
tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan dimanapun hal tersebut
terjadi.
5. Fase-fase persalinan
Menurut
Sumarah, et.al (2008), fase-fase persalinan dapat dibadi menjadi :
a.
Kala
I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung
antara pembukaan 0 sampai 10 cm atau lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan,
kala I dibagi menjadi :
1) Fase laten kala I persalinan :
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. Pembukaan
serviks 0-3 cm.
2) Fase aktif kala I persalinan
Fase aktif yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang
terbagi dalam 3 fase, yaitu fase
akselerasi (3 cm menjadi 4 cm), fase
dilatasi maksimal (4 cm menjadi 9 cm), fase
deselerasi (9 cm menjadi 10 cm).
b.
Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini
his menjadi lebih kuat dan cepat, kurang lebih 2-3 menit sekali. Dalam kondisi
yang normal, pada kala ini kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka
pada saat his dirasakantekana pada otot-otot dasar panggul, yang secara
refleksoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa adanya tekanan pada rektum
dan seperti akan buang iar besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi
lebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian
kepala janin tampak pada vulva pada saat ada his. Jika dasar panggul sudah
berelaksasi, kepala janin tidak masul lagi diluar his. Dengan kekuatan his dan
mengedan maksimal, kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis
dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his istirahat sebentar, maka
his akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan bayi.
c.
Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras
dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus
berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
d.
Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yag memadai selama persalinan
dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
6.
Primigravida
Primigravida adalah
wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Masa kehamilan terjadi apabila dua
pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani (spermatozoa)
lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari atau 40
minggu (Prawirohardjo,2005). Hubungannya dengan nyeri
persalinan, Prawirohardjo (2005) juga mengemukakan bahwa kehamilan pertama
merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi
suami istri. Timbulnya stres tersebut dapat meningkatkan nyeri selama
persalinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar