Kamis, 19 Maret 2015

PERSALINAN


1.    Definisi
Persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-kenceng teratur sampai dikeluarkannya hasil konsepsi (janin, plasenta, ketuban dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri (Sumarah et.al, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008) persalinan normal adalah suatu peristiwa yang berjalan dengan kekuatan sendiri (spontan dalam bentuk belakang kepala, aterm dan hidup). Persalinan normal ini menunjukkan bahwa power, passage dan passanger (3P) telah berjalan dan bekerjasama dengan baik.
2.    Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
Menurut Prawirohardjo (2005), bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan his itu :
a.          Teori Keregangan
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini yang mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi.
b.         Teori penurunan progesterone
Menurunnya kadar progesterone ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai.
c.          Teori oksitosin internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelejar hipofisis posterior. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai.
d.         Teori prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
e.          Teori hipotalamus – pituitary
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anencephafalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus.
3.    Tanda dan Gejala Persalinan
Menurut Yanti (2010), untuk mengetahui tanda dan gejala persalinan kita dapat melihat dari tanda-tanda persalinan sudah dekat dan tanda-tanda persalinan tersebut.
a.    Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat
1)                  Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.
2)                  Pollakisuria
Pada akhir bulan ke-9, hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah daripada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk kedalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut pollakisuria.
3)                  False labor
Tiga atau empat minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi braxton hicks. His pendahuluan ini bersifat nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah, tidak teratur, lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang, tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan servik.
4)                  Perubahan servik
Pada akhir bulan ke-9, hasil pemeriksaan servik menunjukkan bahwa servik yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak namun menjadi lebih lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masing-masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup.
5)                  Energi Spurt
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktivitas yang dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, persalinan menjadi panjang dan sulit.
6)                  Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem pencernakan.
b.    Tanda-tanda persalinan
1)                  His persalinan
Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifat nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut depan, makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya, kalau dibawa berjalan bertambah kuat, mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan servik
2)                  Bloody show (lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari kanalis servikalis keluar disertai dengan sedikit darah. Pendarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.
3)                  Premature Rupture of Membran
Adalah keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah lakau pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali. Tapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan. Demikian persalinan diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
4.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Persalinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan menurut Yanti (2010), yaitu :
a.       Power
Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament dengan kerjasama yang baik dan sempurna.
b.      Passanger
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian terbawah dan posisi janin.
c.       Passage
Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas : tulang-tulang panggul, otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligament.
d.      Psikis Ibu
Dengan semakin majunya proses persalinan, menyebabkan perasaan ibu hamil semakin cemas dan rasa cemas tersebut menyebabkan rasa nyeri semakin intens, demikian pula sebaliknya. Sensasi nyeri yang diderita ibu bersalin tersebut berasal dari sinyal nyeri yang timbul saat otot rahim berkontraksi dengan tujuan untuk mendorong bayi yang ada didalam rahim keluar.
e.       Penolong Persalinan
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih sekitar 76%, artinya masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan cara tradisional yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan Asuhan Persalinan Normal harus diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin disetiap tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan dimanapun hal tersebut terjadi.
5.    Fase-fase persalinan
Menurut Sumarah, et.al (2008), fase-fase persalinan dapat dibadi menjadi :
a.         Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0 sampai 10 cm atau lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan, kala I dibagi menjadi :
1)    Fase laten kala I persalinan :
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. Pembukaan serviks 0-3 cm.
2)    Fase aktif kala I persalinan
Fase aktif yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi dalam 3 fase, yaitu fase akselerasi (3 cm menjadi 4 cm), fase dilatasi maksimal (4 cm menjadi 9 cm), fase deselerasi (9 cm menjadi 10 cm).
b.         Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat, kurang lebih 2-3 menit sekali. Dalam kondisi yang normal, pada kala ini kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka pada saat his dirasakantekana pada otot-otot dasar panggul, yang secara refleksoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa adanya tekanan pada rektum dan seperti akan buang iar besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva pada saat ada his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi, kepala janin tidak masul lagi diluar his. Dengan kekuatan his dan mengedan maksimal, kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his istirahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan bayi.
c.         Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
d.        Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yag memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
6.    Primigravida
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Masa kehamilan terjadi apabila dua pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani (spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari atau 40 minggu (Prawirohardjo,2005). Hubungannya dengan nyeri persalinan, Prawirohardjo (2005) juga mengemukakan bahwa kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Timbulnya stres tersebut dapat meningkatkan nyeri selama persalinan.

Tidak ada komentar: